Jumat, 11 Oktober 2019

Diam-diam

Setiap tetes airmata terdapat namamu.
Setiap bulan seiring malam terdapat namamu.
Setiap fajar hingga senja terukir namamu.
Setiap doa dalam lima waktu terselip namamu.
Setiap saat ku menangis yang kuingat hanya kamu.
Seolah aku begitu dekat denganmu.
Seolah kamu adalah detakku dalam raga yang satu.
Hanya kenyataannya, kamu jauh bagai langit yang selalu biru.
Kamu semu bak bayang sepura dalam cermin rasaku.
Aku diam bak air sungai yang mulai keruh.
Kusimpan dalam hati yang mulai bergemuruh.
Cintaku hanya bisa diam dan kelabu.
Menatap matamu dari jauh sudah jadi kebiasaanku.
Terpesona dengan senyummu sudah jadi candu bagi hariku.
Diam dalam kerinduan dan asa untuk memilikimu.
Diam karena doa yang bisa ditaruh rapih untukmu.
Diam diam cinta dan diam diam merapuh.
🌿minrei.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar